14 Soal Analisis Pangan Beserta Jawaban
Kumpulan Soal Pilihan Ganda Materi Analisis Pangan
1. Diketahui suatu cairan mengalami pressure drop sebesar 700 Pa setelah diberi gaya ali ke dalam tabung viskometer berdiameter 0.8 cm dan panjang 30 cm dengan laju aliran 50 cm2. Tentukan viskositas dari cairan tersebut dengan persamaan μa= ΔPR2/8L V
A. 0.046940 Pa.s
B. 0.036240 Pa.s
C. 0.004693 Pa.s
D.0.003624 Pa.s
A. 0.046940 Pa.s
B. 0.036240 Pa.s
C. 0.004693 Pa.s
D.0.003624 Pa.s
Jawaban:
C. 0.004693 Pa.s
Pembahasan:
V = 50/{π(0.4)2} = 0.9943 m/detik
Maka Visikositas cairan = Visikositas apparent = µ = ΔPR2/(8LV)
=700(0.004)2/{8(0.3)0.9943}= 0.004693
C. 0.004693 Pa.s
Pembahasan:
V = 50/{π(0.4)2} = 0.9943 m/detik
Maka Visikositas cairan = Visikositas apparent = µ = ΔPR2/(8LV)
=700(0.004)2/{8(0.3)0.9943}= 0.004693
2. Diketahui suatu cairan mengalami pressure drop sebesar 700 Pa setelah diberi gaya ali ke dalam tabung viskometer berdiameter 0.8 cm dan panjang 30 cm dengan laju aliran 50 cm2. Tentukan Shear rate dari cairan tersebut dengan persamaan γ = 4V/R
A. 9.943 s– 1
B. 99.43 s– 1
C. 994.3 s– 1
D. 0.994 s– 1
A. 9.943 s– 1
B. 99.43 s– 1
C. 994.3 s– 1
D. 0.994 s– 1
Jawaban:
B. 99.43 s– 1
Pembahasan:
V = 50/{π(0.4)2} = 0.9943 m/detik
Visikositas cairan = Visikositas apparent = γ = 4/R = 4(0.9943)/(0.004}= 99.43 s– 1
B. 99.43 s– 1
Pembahasan:
V = 50/{π(0.4)2} = 0.9943 m/detik
Visikositas cairan = Visikositas apparent = γ = 4/R = 4(0.9943)/(0.004}= 99.43 s– 1
3. Ruang lingkup yang dicakup dalam Good Laboratory Parctices (GLP) pada prinsipnya
meliputi
A. Organisasi personalia
B. Pengoperasian fasilitas pengujian
C. Mengontrol dan menjamin mutu data
D. Organisasi pengujian
Jawaban:
C. Mengontrol dan menjamin mutu data
4. Suatu kesalahan yang terjadi dalam analisis dapat dikategorikan sebagai:
A. Kesalahan acak yang diakibatkan oleh keterbatasan ketelitian
B. Hasil analisis yang menyimpang satu sama lain dari berbagai sampel berbeda
C. Kesalahan acak yang tidak dapat dihindari tapi dapat dikurangi dengan mengulang analisis
D. Perbandingan berat basah bahan karena sifatnya stabil
Jawaban:
B. Hasil analisis yang menyimpang satu sama lain dari berbagai sampel berbeda
A. Kesalahan acak yang diakibatkan oleh keterbatasan ketelitian
B. Hasil analisis yang menyimpang satu sama lain dari berbagai sampel berbeda
C. Kesalahan acak yang tidak dapat dihindari tapi dapat dikurangi dengan mengulang analisis
D. Perbandingan berat basah bahan karena sifatnya stabil
Jawaban:
B. Hasil analisis yang menyimpang satu sama lain dari berbagai sampel berbeda
5. Penyajian data komposisi suatu bahan pangan dapat ditampilkan berdasarkan...
A. Perbandingan berat basah bahan karena sifatnya stabil
B. Komponen yang paling dominan dalam bahan pangan
C. Kemampuan mereduksi Cu-tartarat oleh karbohidrat
D. Hasil analisis yang menyimpang satu sama lain dari berbagai sampel berbeda
Jawaban:
A. Perbandingan berat basah bahan karena sifatnya stabil
A. Perbandingan berat basah bahan karena sifatnya stabil
6. Analisis kadar air dengan metode Karl Fisher pada dasarnya dilakukan dengan...
A. Teknik titrasi air yang ada pada sampel bahan
B. Komponen yang paling dominan dalam bahan pangan
C. Kemampuan mereduksi Cu-tartarat oleh karbohidrat
D. Hasil analisis yang menyimpang satu sama lain dari berbagai sampel berbeda
A. Teknik titrasi air yang ada pada sampel bahan
B. Komponen yang paling dominan dalam bahan pangan
C. Kemampuan mereduksi Cu-tartarat oleh karbohidrat
D. Hasil analisis yang menyimpang satu sama lain dari berbagai sampel berbeda
Jawaban:
A. Teknik titrasi air yang ada pada sampel bahan
A. Teknik titrasi air yang ada pada sampel bahan
7. Analisis kadar air dengan metode sonic dan ultrasonic dilakukan dengan:
A. Teknik titrasi air yang ada pada sampel bahan
B. Derajat penyerapan energi bergantung pada jumlah air dalam bahan
C. Didasarkan pada sifat-sifat nuklir atom H dan O dari molekul air bahan
D. Kemampuan mereduksi Cu-tartarat oleh karbohidrat
A. Teknik titrasi air yang ada pada sampel bahan
B. Derajat penyerapan energi bergantung pada jumlah air dalam bahan
C. Didasarkan pada sifat-sifat nuklir atom H dan O dari molekul air bahan
D. Kemampuan mereduksi Cu-tartarat oleh karbohidrat
Jawaban:
B. Derajat penyerapan energi bergantung pada jumlah air dalam bahan
B. Derajat penyerapan energi bergantung pada jumlah air dalam bahan
8. Keberadaan mineral dalam bahan pangan diantaranya dibedakan berdasarkan jumlah kebutuhan tubuh manusia, yaitu:
A. Teknik titrasi air yang ada pada sampel bahan
B. Derajat penyerapan energi bergantung pada jumlah air dalam bahan
C. Mineral mikro yang dibutuhkan beberapa mg/hari seperti Fe, Zn, Cu dan F
D. Perbandingan berat basah bahan karena sifatnya stabil
A. Teknik titrasi air yang ada pada sampel bahan
B. Derajat penyerapan energi bergantung pada jumlah air dalam bahan
C. Mineral mikro yang dibutuhkan beberapa mg/hari seperti Fe, Zn, Cu dan F
D. Perbandingan berat basah bahan karena sifatnya stabil
Jawaban:
C. Mineral mikro yang dibutuhkan beberapa mg/hari seperti Fe, Zn, Cu dan F
C. Mineral mikro yang dibutuhkan beberapa mg/hari seperti Fe, Zn, Cu dan F
9. Analisis kadar abu bahan pangan dapat dilakukan dengan metode pengabuan basah yang dicirikan oleh:
A. Teknik titrasi air yang ada pada sampel bahan
B. Derajat penyerapan energi bergantung pada jumlah air dalam bahan
C. Dapat digunakan untuk menentukan mineral mikro (trace element) atau mineral
D. Kemampuan mereduksi Cu-tartarat oleh karbohidrat
A. Teknik titrasi air yang ada pada sampel bahan
B. Derajat penyerapan energi bergantung pada jumlah air dalam bahan
C. Dapat digunakan untuk menentukan mineral mikro (trace element) atau mineral
D. Kemampuan mereduksi Cu-tartarat oleh karbohidrat
Jawaban:
C. Dapat digunakan untuk menentukan mineral mikro (trace element) atau mineral
C. Dapat digunakan untuk menentukan mineral mikro (trace element) atau mineral
10. Penentuan kadar besi suatu bahan pangan dapat dilakukan dengan metode kolorimetri,
A. Mengkonfersi besi dari bentuk fero menjadi feri
B. Derajat penyerapan energi bergantung pada jumlah air dalam bahan
C. Mineral mikro yang dibutuhkan beberapa mg/hari seperti Fe, Zn, Cu dan F
D. Perbandingan berat basah bahan karena sifatnya stabil
A. Mengkonfersi besi dari bentuk fero menjadi feri
B. Derajat penyerapan energi bergantung pada jumlah air dalam bahan
C. Mineral mikro yang dibutuhkan beberapa mg/hari seperti Fe, Zn, Cu dan F
D. Perbandingan berat basah bahan karena sifatnya stabil
Jawaban:
A. Mengkonfersi besi dari bentuk fero menjadi feri
A. Mengkonfersi besi dari bentuk fero menjadi feri
11. Komponen pangan karbohidrat dikelompokkan sebagai:
A. Monosakarida yang dapat memiliki gugus funsional aldehid atau keton
B. Derajat penyerapan energi bergantung pada jumlah air dalam bahan
C. Didasarkan pada sifat-sifat nuklir atom H dan O dari molekul air bahan
D. Kemampuan mereduksi Cu-tartarat oleh karbohidrat
A. Monosakarida yang dapat memiliki gugus funsional aldehid atau keton
B. Derajat penyerapan energi bergantung pada jumlah air dalam bahan
C. Didasarkan pada sifat-sifat nuklir atom H dan O dari molekul air bahan
D. Kemampuan mereduksi Cu-tartarat oleh karbohidrat
Jawaban:
A. Monosakarida yang dapat memiliki gugus funsional aldehid atau keton
A. Monosakarida yang dapat memiliki gugus funsional aldehid atau keton
12. Analisis total gula bahan pangan dapat dilakukan dengan cara yaitu:
A. Mengkonfersi besi dari bentuk fero menjadi feri
B. Dengan metode Anthrone yang memiliki prinsip penentuan secara kolorimetri
C. Dapat digunakan untuk menentukan mineral mikro (trace element) atau mineral
D. Kemampuan mereduksi Cu-tartarat oleh karbohidrat
A. Mengkonfersi besi dari bentuk fero menjadi feri
B. Dengan metode Anthrone yang memiliki prinsip penentuan secara kolorimetri
C. Dapat digunakan untuk menentukan mineral mikro (trace element) atau mineral
D. Kemampuan mereduksi Cu-tartarat oleh karbohidrat
Jawaban:
B. Dengan metode Anthrone yang memiliki prinsip penentuan secara kolorimetri
B. Dengan metode Anthrone yang memiliki prinsip penentuan secara kolorimetri
13. Metode Lane-Eynon merupakan metode untuk menentukan kadar gula pereduksi suatu bahan berdasarkan:
A. Mengkonfersi besi dari bentuk fero menjadi feri
B. Derajat penyerapan energi bergantung pada jumlah air dalam bahan
C. Mineral mikro yang dibutuhkan beberapa mg/hari seperti Fe, Zn, Cu dan F
D. Kemampuan gula bahan mereduksi Cu (II) menjadi Cu (I)
A. Mengkonfersi besi dari bentuk fero menjadi feri
B. Derajat penyerapan energi bergantung pada jumlah air dalam bahan
C. Mineral mikro yang dibutuhkan beberapa mg/hari seperti Fe, Zn, Cu dan F
D. Kemampuan gula bahan mereduksi Cu (II) menjadi Cu (I)
Jawaban:
D. Kemampuan gula bahan mereduksi Cu (II) menjadi Cu (I)
D. Kemampuan gula bahan mereduksi Cu (II) menjadi Cu (I)
14. Penentuan total pati dan kandungan amilosa bahan pangan dapat dilakukan dengan:
A. Teknik titrasi air yang ada pada sampel bahan
B. Derajat penyerapan energi bergantung pada jumlah air dalam bahan
C. Mineral mikro yang dibutuhkan beberapa mg/hari seperti Fe, Zn, Cu dan F
D. Total pati ditetapkan berdasarkan kandungan glukosa dengan Lane-Eynon dan faktor konversi 0.9
A. Teknik titrasi air yang ada pada sampel bahan
B. Derajat penyerapan energi bergantung pada jumlah air dalam bahan
C. Mineral mikro yang dibutuhkan beberapa mg/hari seperti Fe, Zn, Cu dan F
D. Total pati ditetapkan berdasarkan kandungan glukosa dengan Lane-Eynon dan faktor konversi 0.9
Jawaban:
D. Total pati ditetapkan berdasarkan kandungan glukosa dengan Lane-Eynon dan
faktor konversi 0.9
D. Total pati ditetapkan berdasarkan kandungan glukosa dengan Lane-Eynon dan
faktor konversi 0.9