4 Soal (Essay) Teori Belajar Bahasa Beserta Jawaban
Kumpulan Soal (Uraian) Materi Teori Belajar Bahasa
1. Ada lima prinsip pengajaran bahasa yang harus diketahui dan dipahami seorang pengajar atau guru dalam proses pembelajaran yang meliputi?
Jawaban:
1. Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan minat belajar bahasa. Seorang guru harus menyelami dan mengetahui karakter setiap siswa dalam satu kelas agar guru dapat mencari metode dan cara belajar yang tepat sesuai dengan apa yang diinginkan siswa.
2. Keterpaduan keterampilan berbahasa yang disajikan secara terpadu seperti dalam kehidupan nyata. Keterampilan ini seperti pemberian materi pelejaran yang pemberian contohnya disesuaikan dengan apa yang sedang berkembang dan menjadi sorotan anak didik. Keterpaduan ini selain menarik juga membuat siswa tidak bosan dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Komunikasi yang dibangun dan diterapkan oleh guru kepada anak didik hendaknya dimulai dari apa yang siswa atau anak didik minati. Dari itu pendidik dapat bertukar pikiran dengan baik dan selanjutnya komunikasi yang terjalin ini dapat mempermudah guru mengetahui kesukaran/kesulitan siswa dalam belajar.
4. Pentingnya kebermaknaan dalam pengajaran. Kebermaknaan berdasarkan konteks, baik konteks kebahasaan maupun konteks situasi. Kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa jika hal itu berhubungan dengan kebutuhan, pengalaman, minat, tata nilai, dan masa depannya.Dalam penerapan prinsip ini, guru dituntut memiliki kemampuan berbahasa yang memadai dan memiliki berbagai keterampilan menyajikan bahan secara komunikatif
5. Belajar dengan melakukan atau memperaktekkan. Hal ini dilakukan agar seorang guru menyiapkan bahan, menciptakan situasi dan kegiatan yang beragam untuk mendorong siswa berperan secara aktif belajar bahasa, bukannya mengetahui teori-teori atau ilmu tentang bahasa. Pengaplikasian materi belajar dengan metode ini mengakibatkan siswa kan terdorong untuk selalu mengikuti serta berantusias dalam proses pembelajaran.
Dengan mengetahui dan menerapkan kelima prinsip pengajaran bahasa diatas, diharapkan seorang guru khusunya guru bahasa dapat membuat sistem dan proses pengajaran akan berjalan sesuai dengan tujuan dan kehendak yang sama yakni membuat suatu proses pengajaran yang efektif dan aktif sehingga proses pengajarn akan diterima oleh siswa dengan baik dan mudah dipahami.
2. Keterpaduan keterampilan berbahasa yang disajikan secara terpadu seperti dalam kehidupan nyata. Keterampilan ini seperti pemberian materi pelejaran yang pemberian contohnya disesuaikan dengan apa yang sedang berkembang dan menjadi sorotan anak didik. Keterpaduan ini selain menarik juga membuat siswa tidak bosan dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Komunikasi yang dibangun dan diterapkan oleh guru kepada anak didik hendaknya dimulai dari apa yang siswa atau anak didik minati. Dari itu pendidik dapat bertukar pikiran dengan baik dan selanjutnya komunikasi yang terjalin ini dapat mempermudah guru mengetahui kesukaran/kesulitan siswa dalam belajar.
4. Pentingnya kebermaknaan dalam pengajaran. Kebermaknaan berdasarkan konteks, baik konteks kebahasaan maupun konteks situasi. Kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa jika hal itu berhubungan dengan kebutuhan, pengalaman, minat, tata nilai, dan masa depannya.Dalam penerapan prinsip ini, guru dituntut memiliki kemampuan berbahasa yang memadai dan memiliki berbagai keterampilan menyajikan bahan secara komunikatif
5. Belajar dengan melakukan atau memperaktekkan. Hal ini dilakukan agar seorang guru menyiapkan bahan, menciptakan situasi dan kegiatan yang beragam untuk mendorong siswa berperan secara aktif belajar bahasa, bukannya mengetahui teori-teori atau ilmu tentang bahasa. Pengaplikasian materi belajar dengan metode ini mengakibatkan siswa kan terdorong untuk selalu mengikuti serta berantusias dalam proses pembelajaran.
Dengan mengetahui dan menerapkan kelima prinsip pengajaran bahasa diatas, diharapkan seorang guru khusunya guru bahasa dapat membuat sistem dan proses pengajaran akan berjalan sesuai dengan tujuan dan kehendak yang sama yakni membuat suatu proses pengajaran yang efektif dan aktif sehingga proses pengajarn akan diterima oleh siswa dengan baik dan mudah dipahami.
2. Contoh pembelajaran dalam aplikasi dari teori behavior antara lain?
Jawaban:
v Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan siswa.
v Jika ada siswa yang bertanya guru harus bisa menjawab dan menjelaskannya hingga siswa bener-benar mengerti, dan bila ada siswa yang kurang mengerti atau kurang aktif guru perlu memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk memaksa siswa aktif di kelas.
v Memberikan penguatan/ reinforcement (mungkin penguatan positif ataupun penguatan negatif), ataupun hukuman yang bersifat mendidik.
v Jika di dalam kelas atau di dalam pelajaran itu siswa ada yang kurang memperhatikan atau mengabaikan pelajaran guru, guru bisa memberikan hukuman agar siswa jera dan tidak berani mengulanginya lagi juga lebih memperhatikan guru saat guru mengajar.
v Jika ada siswa yang bertanya guru harus bisa menjawab dan menjelaskannya hingga siswa bener-benar mengerti, dan bila ada siswa yang kurang mengerti atau kurang aktif guru perlu memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk memaksa siswa aktif di kelas.
v Memberikan penguatan/ reinforcement (mungkin penguatan positif ataupun penguatan negatif), ataupun hukuman yang bersifat mendidik.
v Jika di dalam kelas atau di dalam pelajaran itu siswa ada yang kurang memperhatikan atau mengabaikan pelajaran guru, guru bisa memberikan hukuman agar siswa jera dan tidak berani mengulanginya lagi juga lebih memperhatikan guru saat guru mengajar.
3. Dalam proses pengaplikasian teori kognitivisme ada beberapa beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh guru, yakni?
Jawaban:
a. Guru hendaknya yakin bahwa setiap siswa memiliki perhatian terhadap apa yang dipelajari. Karena itu untuk menarik perhatian siswa, guru dapat melakukan tindakan dengan memberikan tanda tertentu misalnya tepuk tangan atau menghentakkan papan tulis, berkeliling ruangan atau berbicara dengan irama, memulai pelajaran dengan mengajukan pertanyaan yang membangkitkan minat siswa terhadap topik yang dibicarakan.
b. Membantu siswa membedakan informasi yang penting dengan informasi yang tidak penting untuk memusatkan perhatian misalnya dengan menuliskan tujuan pembelajaran, waktu menjelaskan berhenti sejenak dan mengulangi lagi atau meminta siswa mengulangi apa yang dijelaskan.
c. Membantu siswa menghubungkan informasi yang baru dengan apa yang diketahui misalnya dengan mengulangi hal-hal yang diketahui siswa untuk mengingat kembali dan menghubungkan dengan informasi baru, menggunakan diagram atau garis untuk menunnjukkan hubungan informasi baru dengan informasi yang dimiliki.
d. Sajikan pelajaran secara tersusun dan jelas misalnya menjelaskan tujuan pembelajaran, membuat ikhtisar atau rangkuman,
e. Utamakan pembelajaran bermakna bukan ingatan misalnya dengan mengajarkan perbendaharaan kata-kata baru dan mengaitkannya dengan kata-kata yang sudah dimiliki.
b. Membantu siswa membedakan informasi yang penting dengan informasi yang tidak penting untuk memusatkan perhatian misalnya dengan menuliskan tujuan pembelajaran, waktu menjelaskan berhenti sejenak dan mengulangi lagi atau meminta siswa mengulangi apa yang dijelaskan.
c. Membantu siswa menghubungkan informasi yang baru dengan apa yang diketahui misalnya dengan mengulangi hal-hal yang diketahui siswa untuk mengingat kembali dan menghubungkan dengan informasi baru, menggunakan diagram atau garis untuk menunnjukkan hubungan informasi baru dengan informasi yang dimiliki.
d. Sajikan pelajaran secara tersusun dan jelas misalnya menjelaskan tujuan pembelajaran, membuat ikhtisar atau rangkuman,
e. Utamakan pembelajaran bermakna bukan ingatan misalnya dengan mengajarkan perbendaharaan kata-kata baru dan mengaitkannya dengan kata-kata yang sudah dimiliki.
4. Dalam menerapkan teori kontruktivisme dalam belajar dapat digunakan model pembelajaran yang melibatkan beberapa tahap, yaitu?
Jawaban:
a. Pengenalan
b. Pembelajaran kompetensi
c. Pemuliahan
d. Pendalaman
e. Pengayaan
b. Pembelajaran kompetensi
c. Pemuliahan
d. Pendalaman
e. Pengayaan