7 Soal (Essay) Analisis Kesalahan Berbahasa Beserta Jawaban
Kumpulan Soal (Uraian) Materi Analisis Kesalahan Berbahasa
1. Terangkan kesalahan global!Jawaban:
2. Tuliskan teknik analisis kesalahan berbahasa!
3. Jelaskan mengenai implikasi pedagonis analisis kesalahan!
6. Uraikan tentang format analisis kesalahan!
7. Tuliskan kesulitan menerapkan analsisis kesalahan!
Kesalahan global, ‘global errors’ adalah kesalahan karena efek makna seluruh kalimat (Norrish, 1983:127). Kesalahan jenis ini menyebabkan pendengar atau pembaca salah mengerti suatu pesan atau menganggap bahwa suatu kalimat tidak dapat dimengerti. Valdman (1975) yang dikutip Ruru dan Ruru (1985:2) mengadakan modifikasi terhadap batasan yang dikemukakan diatas. Valdman mendefinisikan kesalahan global sebagai kesalahan komunikatif yang menyebabkan seorang penutur yang mahir dalam suatu bahasa asing, salah tafsir terhadap pesan lisan atau yang tertulis.
2. Tuliskan teknik analisis kesalahan berbahasa!
Jawaban:
Norrish (1983: 80-81) mengemukakan dua mekanisme menganalisis kesalahan. Mekanisme yang diusulkan yakni membuat kategori kesalahan dan mengelompokan jenis kesalahan itu berdasarkan daerahnya
3. Jelaskan mengenai implikasi pedagonis analisis kesalahan!
Jawaban:
Brown (1980: 184) mengemukakan, ada tiga cara memperbaiki kesalahan si terdidik:
4. Uraikan tentang dukungan terhadap analisis kesalahan!
1. Mengoreksi kesalahan di kelas
2. Menjelaskan bentuk gramatikal yang benar
3. Memolakan bahan yang dikaitkan dengan kurikulum.
2. Menjelaskan bentuk gramatikal yang benar
3. Memolakan bahan yang dikaitkan dengan kurikulum.
Jawaban:
Agar analisis kesalahan dapat diterapkan kita harus membentengi diri dengan pengetahuan fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik, dan pengetahuan bahasa yang diperlukan.
Penguasaan ini tercapai apabila kita rajin membaca kamus, mempelajari kaidah bahasa melalui buku tata bahasa, melatih kemamapuan berbahasa, baik membaca, berbicara, mendengarkan, maupun menulis.
Penguasaan ini tercapai apabila kita rajin membaca kamus, mempelajari kaidah bahasa melalui buku tata bahasa, melatih kemamapuan berbahasa, baik membaca, berbicara, mendengarkan, maupun menulis.
5. Terangkan prosedur analisis kesalahan!
Jawaban:
Corder (Allen dan Corder, Ed. 1974: 126) mengemukakan tiga taap menganalisis kesalahan, yakni:
1. Pengenalan
2. Pemerian deskripsi
3. Penjelasan
Ketiga langkah ini berhubungan satu sama lain. Perlu diingat bahwa untuk menganalisis kesalahan, datanya harus ada. Data dapat berupa hasil simakan, proses membaca, percakapan dan tulisan si terdidik.
2. Pemerian deskripsi
3. Penjelasan
Ketiga langkah ini berhubungan satu sama lain. Perlu diingat bahwa untuk menganalisis kesalahan, datanya harus ada. Data dapat berupa hasil simakan, proses membaca, percakapan dan tulisan si terdidik.
Jawaban:
Format analisis kesalhaan berguna untuk melengkapi penilaian. Seperti telah dikatakan, analisis kesalahan adalah bagian linguistik terapan yang ingin menemukan penyimpangan-penyimpangan berbahasa dengan jalan mengidentifikasi, mengkategorikan dan menentukan daerah, jenis dan sifat kesalahan, baik untuk perorangan, kelompok atau klasikal. Telah dijelaskan pula bahwa daerah kesalahan meliputi bidang fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik, sedangkan yang berhubungan dengan kemampuan berbahasa menyangkut menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Untuk itu format analisis kesalahan dapat dibuat berdasarkan daerah kesalahan.
7. Tuliskan kesulitan menerapkan analsisis kesalahan!
Jawaban:
Banyak kesulitan yang akan dialami, apabila kita akan menganalisis kesalahan. Kesulitan itu terutama berpangkal dari penganalisis, yakni kemampuan mennetukan bentuk yang benar dan salah.
Untuk kesulitan yang berpangkal pada pihak penganailsis perlu diusahakan:
1. Kompetensi dan keterampilan guru untuk menentukan bentuk yang benar dan salah dalam waktu yang relatif singkat.
2. Guru harus melatih terus-menerus menganalisis kesalahan, baik dari surat kabar, majalah atau tulisan siswa.
3. Guru harus mengikuti perkembangan kebahasaan, baik melalui media elektronik maupun non elektronik.
4. Guru harus rajin membaca buku-buku tata bahasa dan kamus serta buku-buku lainnya.
5. Guru harus rajin menghadiri pertemuan ilmiah tentang kebahasaan.
6. Guru harus meningkatkan jenjang pendidikan, baik formal maupun nonformal.
7. Guru harus menyadari bahwa ia menghadapi si terdidik yang penuh kretivitas dan yang potensi bahasanya harus dikembangkan.
Untuk kesulitan yang berasal dari si terdidik dapat diusahakan:
1. Motivasi si terdidik harus dibangkitkan untuk memperbaiki kesalahan sendiri.
2. Si terdidik harus berlatih terus menerus.
3. Guru tidak memvonis kesalahan si terdidik, tetapi menunjukan bahwa kealahan hanya disebabkan oleh belum tahunya si terdidik terhadap kesalahan yang dibuatnya.
4. Guru harus terbuka dan bersedia berkonsultasi yang diadakan si terdidik karena menanyakan persoalan kebahasaan yang ditemukan siterdidik.
1. Kompetensi dan keterampilan guru untuk menentukan bentuk yang benar dan salah dalam waktu yang relatif singkat.
2. Guru harus melatih terus-menerus menganalisis kesalahan, baik dari surat kabar, majalah atau tulisan siswa.
3. Guru harus mengikuti perkembangan kebahasaan, baik melalui media elektronik maupun non elektronik.
4. Guru harus rajin membaca buku-buku tata bahasa dan kamus serta buku-buku lainnya.
5. Guru harus rajin menghadiri pertemuan ilmiah tentang kebahasaan.
6. Guru harus meningkatkan jenjang pendidikan, baik formal maupun nonformal.
7. Guru harus menyadari bahwa ia menghadapi si terdidik yang penuh kretivitas dan yang potensi bahasanya harus dikembangkan.
Untuk kesulitan yang berasal dari si terdidik dapat diusahakan:
1. Motivasi si terdidik harus dibangkitkan untuk memperbaiki kesalahan sendiri.
2. Si terdidik harus berlatih terus menerus.
3. Guru tidak memvonis kesalahan si terdidik, tetapi menunjukan bahwa kealahan hanya disebabkan oleh belum tahunya si terdidik terhadap kesalahan yang dibuatnya.
4. Guru harus terbuka dan bersedia berkonsultasi yang diadakan si terdidik karena menanyakan persoalan kebahasaan yang ditemukan siterdidik.