14 Soal (Essay) Pedosfer Beserta Jawaban
Kumpulan Soal (Uraian) Materi Pedosfer
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi erosi?
Jawaban:
Faktor-faktor penyebab erosi
1. Iklim
2. Topografi
3. Vegetasi
4. Tanah
2. Bagaimana proses terjadinya erosi?
Jawaban:
Proses erosi terjadi ketika air hujan yang jatuh ke permukaan tanah menimbulkan adanya gaya geser dan tekanan. Air tersebut akan menghancurkan agregat tanah dan hancuran agregat tanah tersebut akan terpencar kesegala arah
3. Apa yang menyebabkan terjadinya polusi tanah?
Jawaban:
Penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebih dapat menyebabkan tanah tercemar. Pestisida dan pupuk tersebut akan terserap ke dalam tanah sehingga membuat tanah menjadi tidak subur. Itulah sebab-sebab pencemaran tanah.
4. Apa saja dampak yang ditimbulkan oleh polusi tanah?
Jawaban:
Pencemaran tanah bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, misalnya diare, penyakit kronis jangka panjang, malnutrisi, kerusakan ginjal, hati, dan masih banyak lainnya.
5. Apa yang dimaksud dengan contour strip cropping?
Jawaban:
Contour Strip Cropping, merupakan penanaman berjalur sejajar dengan garis kontur guna mengurangi dan menahan kecepatan aliran air. Crop Rotation, merupakan metode menanam lebih dari satu jenis vegetasi dalam satu tahun untuk mencegah kerusakan tanah.
6. Bagaimana cara mencegah erosi tanah dengan metode vegetatif?
Jawaban:
Metode vegetatif yang dapat dilakukan untuk mencegah erosi tanah yaitu dengan strip cropping, contour strip cropping, bufering, dan crop rotation
7. Apa dampak kebakaran hutan bagi tanah?
Jawaban:
Kebakaran hutan mengakibatkan hutan menjadi gundul, sehingga tidak mampu lagi menampung cadangan air di saat musim hujan, hal ini dapat menyebabkan tanah longsor ataupun banjir.
8. Tuliskan ciri-ciri pedosfer Ciri Ciri Pedosfer!
Jawaban:
1. Warna Tanah
Perbedaan warna tanah disebabkan adanya kandungan bahan organis, kandungan air, umur/tingkat perkembangan tanah, kandungan bahan tertentu. Warna tanah yang gelap menunjukkan tanah tersebut banyak mengandung sebuah bahan organis. Lapisan tanah atas, umumnya banyak mengandung bahan organis, sedangkan pada lapisan tanah bawah umumnya bahan organisnya rendah, dan warna tanah banyak ditentukan unsur Fe. Tanah merah di Indonesia mempunyai kandungan bahan organis lebih dari 1%, sama dengan kandungan bahan organis tanah di daerah yang beriklim sedang.
2. Tekstur Tanah
Tekstur tanah bervariasi dari kasar sampai halus. Ukuran tekstur tanah yang berukuran 2 mm =< 0.002 mm bisa dianggap sebagai tekstur kasar, contohnya yaitu kerikil sampai batu. Tekstur tanah yang lebih halus terdiri atas pasir 2 mm 50 ,u,, debu 50 p, 2 ,u,, dan liat < 2 ,u,. Tekstur tanah bisa diketahui dengan memijit tanah basah melalui jari-jari tangan.
Contoh :
Pasir : terasa di tangan kasar, sedikit melekat, dan tidak dapat digulung dan juga
Lempung : terasa di tangan tidak kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat digulung atau dibentuk bola.
Debu : terasa di tangan licin selcali, agak melekat, dan dapat digulung atau dibentuk bola.
3. Struktur Tanah
Struktur tanah ialah gumpalan kecil dari butir-butir tanah yang terjadi karena adanya bahan-bahan organis, oksida-oksida besi, dan sebagainya yang mengikat butir-butir pasir, debu, dan tanah liat. Gumpalan-gumpalan kecil memiliki bentuk, ukuran, dan ketahanan yang berbeda-beda. Ukuran struktur tanah Ukuran stuktur tanah berbeda-beda. Bentuk struktur lempeng memiliki ketebalan kurang dari 1 mm – 10 mm, struktur prisma dan tiang kurang dari 10 mm – lebih dari 100 mm, granuler kurang dari 1 mm – lebih dari 10 mm, remah kurang dari 1 mm lebih dari 5 mm dan gumpal kurang dari 5 mm – lebih dari 50 mm.
Ketahanan (kemantapan) Ketahanan struktur tanah dibedakan ialah sebagai berikut :
a, Tingkat ketahanan lemah (butir-butir struktur tanah mudah hancur).
b. Tingkat ketahanan sedang (butir-butir struktur tanah agak sukar hancur).
c. Tingkat ketahanan kuat (butir-butir struktur tanah sukar hancur).
Konsistensi Menunjukkan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah atau daya adhesi butir-butir tanah dengan benda-benda lain. Tanah yang punya konsistensi baik akan mudah diolah dan tidak melekat pada alat pengolah (cangkul, bajak, dan sebagainya).
4. Temperatur Tanah
Temperatur tanah sangat tergantung pada input panas, panas spesifik tanah, dan output panas. Input panas berasal dari sinar matahari dan panas bumi. Temperatur tanah sangat memengaruhi aktivitas mikroba tanah. Aktivitas biota tanah sangat baik pada temperatur antara 18 30°C.
5. Berat Jenis Tanah
Berat jenis tanah ialah kerapatan tanah per satuan volume yang dinyatakan dalam dua batasan, yaitu sebagai berikut: Kerapatan partikel (bobot partikel) adalah bobot massa partikel padat per satuan volume tanah. Biasanya tanah mempunyai kerapatan partikel 2,6 gram/cm3, yang artinya setiap 1 cm3 volume tanah memiliki kerapatan partikel 2,6 gram. Sedangkan Kerapatan massa (bobot isi) adalah bobot massa tanah kondisi lapangan yang dikering-ovenkan per satuan volume.
6. Porositas Tanah
Porositas yaitu sebuah perbandingan antara pori-pori udara dalam tanah dengan volume tanah secara keseluruhan. Tanah yang poreus mempunyai ruang pori yang cukup untuk pergerakan air dan udara, sebaliknya tanah yang tidak poreus sulit dilewati air dan udara.
7. Aerasi Tanah
Aerasi tanah ialah suatu kondisi keluar masuknya udara dalam tanah. Aerasi baik jika keluar masuknya udara dalam tanah tidak mengalami hambatan.
9. Tuliskan Faktor-Faktor Pembentukan Pedosfer!
Jawaban:
Iklim dan faktor iklim yang diantaranya adalah cuaca dan curah hujan.
Organisme (Vegetasi, jasad Renik) yakni organisme sangat berpengaru terhadap proses pembentukan tanah seperti :
1. Membuat proses pelapukan
2. Membantu proses pembentukan humus
3. Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah, hal ini terlihat pada daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika
4. Memiliki kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman yang berpengaruh pada sifat-sifat tanah.
5. Batuan vulkanik, Batuan Beku, Batuan Sedimen, dan juga Batuan Metamorf. Semua batuan tersebut bisa disebut dengan bahan induk.
6. Relief Keadaan (Topografi), Keadaan Relief suatu daerah akan mempengaruhi tebal atau tipisnya lapisan tanah.
7. Waktu, tanah merupakan benda alan yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus.
10.Apa yang dimaksud dengan jenis tanah organosol?
Jawaban:
Tanah organosol atau tanah gambut adalah tanah yang terbentuk dari bahan induk berupa bahan organik hutan atau rumput-rumputan yang mengalami pelapukan. Unsur hara yang terkandung di dalam tanah gambut sangat sedikit, sehingga tanahnya kurang subur dan kurang baik untuk lahan pertanian.
11. Apa yang dimaksud dengan tanah endapan?
Jawaban:
Tanah aluvial atau coluvial atau sering disebut dengan tanah endapan merupakan tanah yang terbentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah dimana lokasi tersebut memiliki sifat fisik tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.
12. Apa yang dimaksud dengan tanah laterit?
Jawaban:
Tanah laterit adalah tanah yang banyak mengalami pencucian air hujan sehingga berwarna pusat dan kemerah-merahan atau kekuning-kuningan, dan kondisinya tidak subur. Tanah ini biasa ditumbuhi rumput dan alang-alang. Jenis tanah laterit terdapat di daerah Banten, Kalimantan Barat, dan Pacitan
13. Apa yang dimaksud dengan tanah litosol?
Jawaban:
Tanah litosol adalah tanah yang baru terbentuk karena proses pelapukan yang masih rendah. Ini karena batuan pada tanah ini belum mengalami pelapukan yang sempurna. Karena pelapukannya belum sempurna, tanah ini memiliki tekstur yang beragam, dari halus, berpasir, hingga berkerikil
14. Apa pengertian dari regosol?
Jawaban:
Tanah Regosol merupakan salah satu sub jenis tanah Entisol. Yaitu tanah yang berasal dari pelapukan dari material yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi seperti debu, pasir, lahar, dan lapili. Jenis tanah ini belum mengalami perkembangan sempurna.