14 Soal (Essay) Ijtihad Beserta Jawaban
Kumpulan Soal (Uraian) Materi Ijtihad
1. Apa yang dimaksud dengan ijtihad itu?
Jawaban:
Ijtihad (Arab: i ا ج داهت ) Menurut bahasa, ijtihad artinya adalah bersungguh-sungguh. Sedangkan menurut istilah, ijtihad adalah proses penetapan hukum syariat dengan mencurahkan seluruh pikiran dan tenaga secara bersungguh-sungguh.
2. Apa saja contoh ijtihad?
Jawaban:
Salah satu contoh ijtihad dalam kehidupan zaman sekarang, para ulama melakukan ijtihad dalam proses penentuan 1 Ramadhan dan juga 1 Syawal. Mereka akan berdiskusi untu k menentukan dan menetapkan 1 Ramadhan dan 1 Syawal berdasarkan perhitungan serta hukum Islam yang ada sebelumnya.
3. Apa fungsi ijtihad?
Jawaban:
Fungsi ijtihad sebagai sumber hukum Islam adalah untuk menetapkan suatu hukum di mana hal tersebut tidak dibahas dalam Al-quran dan hadits.
4. Apa hukum ijtihad dalam Islam?
Jawaban:
Hukum Ijtihad:
a. Fardu 'ain untuk melakukan ijtihad untuk kasus dirinya sendiri dan ia harus mengamalkan hasil ijtihadnya sendiri.
b. Fardu 'ain juga untuk menjawab permasalahan yang belum ada hukumnya.
5. Apa saja ketentuan ijtihad?
Jawaban:
Syarat Ijtihad untuk Menetapkan Hukum Islam
1. Para mujtahid (ulama yang melakukan ijtihad) haruslah menguasai bahasa Arab dan ilmu pengetahuan lainnya.
2. Mujtahid haruslah memiliki pengetahuan yang luas tentang asbabul nuzul ayat Alquran dan hadist beserta seluk beluk dan tafsir-tafsirnya.
3. Mujtahid perlu mengetahui dan memahami kesepakan yang telah dilakukan ulama/mustahid sebelumnya dalam menetapkan hukum Islam
4. Mujtahid haruslah memahami ilmu fiqih dan kaidah-kaidah dalam agama Islam
5. Mujtahid haruslah emahami perkara yang hendak dicarikan ketetapan hukumnya tersebut
6. Mujtahid haruslah memiliki akhlak terpuji dan memiliki niat ikhlas dalam melakukan ijtihad
7. Kapan ijtihad itu dilakukan?
Jawaban:
Ijtihad boleh dilakukan ketika suatu perkara tidak ditemukan titik terangnya, dan hukumnya tidak ada di dalam alquran ataupun hadist. Ijtihad tidak boleh dilakukan ketika : Aqidah [menyangkut persoalan tauhid dan keimanan].
8. Bolehkah kita mengikuti ijtihad ulama?
Jawaban:
Seorang ulama yang mengambil ijtihad pun tidak diperbolehkan untuk memaksakan pendapatkan untuk diikuti. Jika ada perbedaan pendapat antara satu ijtihad dengan ijtihad lainnya, maka seorang muslim boleh boleh mengikuti salah satunya yang dia anggap benar dan meninggalkan yang lain.
9. Bentuk bentuk ijtihad ada berapa?
Jawaban:
1. Ijmak
2. Qiyâs
3. Istihsân
4. Maslahah murshalah
5. Sududz Dzariah
6. Istishab
7. Urf
10. Apa pentingnya ijtihad?
Jawaban:
Ijtihad adalah bagian penting dalam hukum Islam. Melalui proses ijtihad, bertujuan terciptanya solusi untuk pertanyaan hukum yang belum dijelaskan dengan di dalam Al-Qur'an dan hadis. Jadi, Ijtihad bisa diartikan sebagai konsep yang bisa memperkuat Al Qur'an dan hadis
11. Siapa saja yang berhak melakukan ijtihad?
Jawaban:
Yang boleh melalui pintu ijtihad itu hanya para mujtahid saja.
12. Bagaimana kedudukan hasil ijtihad?
Jawaban:
Sementara itu, ijtihad memiliki kedudukan sebagai sumber hukum Islam ketiga setelah Al-Qur'an dan hadis. Ijtihad digunakan untuk menetapkan suatu hukum Islam yang belum disebutkan secara tegas dalam Al-Qur'an dan hadis.
13. Bagaimana ulama melakukan ijtihad?
Jawaban:
Ulama melakukan ijtihad yaitu adanya kasus yang telah terjadi atau diduga, tidak dijelaskan dalam nash. Pertama dapat dilakukan dengan metode Ijma'. Yang kedua dapat dilakukan dengan metode Qiyas. Ketiga dapat dilakukan dengan metode Istihsan.
14. Mengapa ijtihad tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang?
Jawaban:
Melalui ijtihad Islam menjadi luwes, dinamis, fleksibel sesuai dengan dinamika zaman. Seorang mujathid yang akan berijtihad tidak bisa sembarangan orang. Karena fungsi ijtihad sebagai sumber hukum Islam akan mempengaruhi semua orang Islam di dunia