50 Soal Praktek Pelayanan Kefarmasian (di RS) Beserta Jawaban
Kumpulan Soal Pilihan Ganda Materi Praktek Pelayanan Kefarmasian (di RS)
1. Apa fungsi utama seorang farmasis di rumah sakit?
a. Meresepkan obat
b. Mengelola stok obat
c. Memberikan dukungan klinis
d. Melakukan pemeriksaan laboratorium
Jawaban: c
2. Apa yang termasuk dalam tanggung jawab farmasis di rumah sakit?
a. Mengendalikan infeksi
b. Menangani keuangan rumah sakit
c. Melakukan operasi bedah
d. Menangani pasien darurat
Jawaban: a
3. Apa tujuan dari audit obat di rumah sakit?
a. Mengawasi konsumsi obat
b. Mengevaluasi kinerja farmasis
c. Mengurangi biaya pengobatan
d. Memastikan kepatuhan terhadap standar pengobatan
Jawaban: d
4. Apa yang dimaksud dengan rekonstitusi obat?
a. Proses pengolahan bahan mentah menjadi obat jadi
b. Proses persiapan ulang obat dari bentuk sediaan lain
c. Proses pemberian obat kepada pasien
d. Proses pengemasan obat
Jawaban: b
5. Apa fungsi dari Kartu Identitas Pasien (KIP) di farmasi rumah sakit?
a. Mengidentifikasi pasien secara akurat
b. Merekam riwayat pengobatan pasien
c. Memonitor penggunaan obat pasien
d. Membuat laporan keuangan rumah sakit
Jawaban: a
6. Apa yang dimaksud dengan Dose Banding dalam penggunaan obat di rumah sakit?
a. Menggabungkan beberapa obat dalam satu dosis
b. Mengukur dosis obat dengan alat khusus
c. Menggunakan dosis yang sama untuk obat dengan kandungan yang serupa
d. Membagi dosis obat untuk beberapa pasien
Jawaban: c
7. Apa manfaat dari Sistem Informasi Klinis di farmasi rumah sakit?
a. Meningkatkan efisiensi pengobatan
b. Mengendalikan biaya pengobatan
c. Mempercepat waktu perawatan pasien
d. Memantau kepatuhan pengobatan pasien
Jawaban: a
8. Apa yang termasuk dalam proses verifikasi resep oleh seorang farmasis?
a. Memeriksa keabsahan resep
b. Mengubah dosis obat sesuai kebutuhan pasien
c. Mencatat resep dalam sistem farmasi
d. Memberikan informasi tentang efek samping obat
Jawaban: a
9. Apa yang dimaksud dengan "Kebijakan Formularium" dalam penggunaan obat di rumah sakit?
a. Daftar obat yang disetujui untuk digunakan di rumah sakit
b. Kumpulan resep obat yang sering digunakan
c. Panduan penanganan keadaan darurat dengan obat
d. Proses pengadaan obat dari pemasok resmi
Jawaban: a
10. Apa yang harus dilakukan jika terjadi kesalahan pengobatan di rumah sakit?
a. Menghindari mengakui kesalahan
b. Mengklarifikasi kesalahan kepada pasien
c. Melaporkan kesalahan kepada atasan
d. Mengganti obat yang salah dengan yang benar
Jawaban: c
11. Bagaimana farmasis berkontribusi dalam pengelolaan limbah medis di rumah sakit?
a. Memusnahkan limbah medis secara langsung
b. Mengidentifikasi jenis limbah medis
c. Mengatur jadwal pengumpulan limbah medis
d. Memberikan edukasi tentang pengelolaan limbah medis
Jawaban: d
12. Apa yang dimaksud dengan konversi dosis obat?
a. Proses meresepkan obat kepada pasien
b. Proses mengubah dosis obat dari satu bentuk ke bentuk lain
c. Proses membagi dosis obat untuk beberapa pasien
d. Proses menggabungkan beberapa obat dalam satu dosis
Jawaban: b
13. Apa yang termasuk dalam peran farmasis dalam manajemen kualitas di rumah sakit?
a. Memastikan semua obat yang digunakan berkualitas tinggi
b. Mengatur jadwal pemeriksaan laboratorium
c. Melakukan pemeriksaan fisik pasien
d. Memberikan edukasi kepada pasien tentang pola makan yang sehat
Jawaban: a
14. Apa yang dimaksud dengan "antibiotik terkendali" di rumah sakit?
a. Antibiotik yang hanya digunakan oleh dokter spesialis
b. Antibiotik yang hanya diberikan kepada pasien dengan infeksi parah
c. Antibiotik yang memiliki efek samping minimal
d. Antibiotik yang hanya dapat dipesan oleh farmasis
Jawaban: b
15. Apa yang termasuk dalam prosedur dispensing obat oleh seorang farmasis?
a. Menyusun jadwal penggunaan obat oleh pasien
b. Membungkus obat dengan kemasan steril
c. Memberikan informasi tentang efek samping obat
d. Memeriksa keabsahan resep dan menyiapkan obat sesuai dosis yang diresepkan
Jawaban: d
16. Apa peran farmasis dalam pelayanan konseling obat di rumah sakit?
a. Mengendalikan biaya pengobatan
b. Memberikan informasi tentang efek samping obat
c. Menangani kasus kegawatdaruratan
d. Memantau penggunaan obat oleh pasien secara teratur
Jawaban: b
17. Apa yang termasuk dalam dokumentasi pemberian obat di rumah sakit?
a. Menandai waktu pemberian obat kepada pasien
b. Melaporkan efek samping obat kepada dokter
c. Mencatat obat yang diambil oleh pasien dari apotek
d. Mengumpulkan data pasien untuk tujuan penelitian
Jawaban: a
18. Apa yang harus dilakukan jika terjadi interaksi obat yang berpotensi membahayakan pasien?
a. Melaporkan interaksi obat kepada atasan
b. Menghentikan pemberian obat dan memberi tahu dokter
c. Mengganti obat yang berpotensi berinteraksi
d. Melakukan pemeriksaan laboratorium tambahan pada pasien
Jawaban: b
19. Apa yang dimaksud dengan Dukungan Farmasi Klinis (DFK) di rumah sakit?
a. Layanan konseling obat untuk pasien
b. Layanan administrasi farmasi di rumah sakit
c. Program pendidikan farmasi untuk mahasiswa
d. Program pelatihan farmasis dalam praktik klinis
Jawaban: d
20. Apa yang termasuk dalam proses pengelolaan stok obat di rumah sakit?
a. Memeriksa tanggal kadaluwarsa obat
b. Menentukan harga jual obat di apotek rumah sakit
c. Menghitung laba rugi dari penjualan obat
d. Membuat laporan keuangan dari penjualan obat
Jawaban: a
21. Apa yang dimaksud dengan Program Farmakoterapi di rumah sakit?
a. Program yang membantu pasien membayar obat
b. Program yang memberikan dukungan keuangan kepada farmasis
c. Program yang mengendalikan penggunaan obat di rumah sakit
d. Program yang memfasilitasi pasien untuk mendapatkan obat dari apotek rumah sakit
Jawaban: c
22. Apa yang harus dilakukan jika terjadi kelangkaan obat di rumah sakit?
a. Membeli obat dari pemasok lain dengan harga yang lebih tinggi
b. Memberi tahu pasien bahwa obat tidak tersedia
c. Mengganti obat yang kosong dengan obat yang sejenis
d. Melaporkan kelangkaan obat kepada pihak yang berwenang
Jawaban: d
23. Apa yang dimaksud dengan farmakokinetik obat?
a. Studi tentang interaksi antara obat dan tubuh manusia
b. Studi tentang penyakit yang dapat diobati oleh obat
c. Studi tentang efek samping obat pada pasien
d. Studi tentang keamanan penggunaan obat oleh pasien
Jawaban: a
24. Apa yang harus dilakukan jika obat yang diinginkan pasien tidak tersedia di rumah sakit?
a. Membeli obat tersebut dari apotek luar
b. Mengganti obat tersebut dengan obat yang sejenis
c. Memeriksa ketersediaan obat di rumah sakit lain
d. Membuat resep baru untuk pasien
Jawaban: b
25. Apa yang dimaksud dengan Pemilihan Obat Rasional (POR)?
a. Proses pemilihan obat yang paling murah
b. Proses pemilihan obat yang paling ampuh
c. Proses pemilihan obat yang paling umum digunakan
d. Proses pemilihan obat yang paling sesuai dengan keadaan pasien
Jawaban: d
26. Apa yang termasuk dalam prosedur farmasis dalam penanganan pasien yang alergi obat?
a. Mencatat riwayat alergi obat pasien
b. Memberikan obat antialergi kepada pasien secara profilaksis
c. Menjauhkan pasien dari obat yang dapat menyebabkan alergi
d. Mengganti obat yang menyebabkan alergi dengan obat yang sejenis
Jawaban: a
27. Apa yang dimaksud dengan istilah "off-label use" dalam penggunaan obat di rumah sakit?
a. Penggunaan obat tanpa resep dokter
b. Penggunaan obat di luar indikasi yang disetujui
c. Penggunaan obat dalam dosis yang lebih tinggi
d. Penggunaan obat pada pasien dengan kondisi penyakit berat
Jawaban: b
28. Apa yang harus dilakukan jika terjadi kebocoran obat berbahaya di rumah sakit?
a. Membuang obat yang bocor dan melaporkan insiden tersebut
b. Menggunakan obat yang bocor dengan hati-hati
c. Melakukan investigasi untuk menemukan penyebab kebocoran
d. Memberi tahu pasien bahwa obat yang digunakan bocor
Jawaban: a
29. Apa yang dimaksud dengan "Komite Terapi Obat" di rumah sakit?
a. Kelompok farmasis yang bertanggung jawab atas pengadaan obat
b. Kelompok dokter yang memilih obat yang tepat untuk pasien
c. Kelompok yang bertanggung jawab atas kebijakan penggunaan obat di rumah sakit
d. Kelompok yang memberikan pelatihan farmasis dalam praktik klinis
Jawaban: c
30. Apa yang termasuk dalam proses penyimpanan obat di apotek rumah sakit?
a. Menyimpan obat dalam suhu ruangan
b. Menyimpan obat dalam kulkas sesuai aturan penyimpanan
c. Menyimpan obat di tempat yang terbuka untuk mempermudah akses
d. Menyimpan obat dengan makanan untuk menghemat ruang
Jawaban: b
31. Apa yang harus dilakukan jika obat terkena tanggal kadaluwarsa di rumah sakit?
a. Menggunakan obat tersebut dengan hati-hati
b. Mengembalikan obat tersebut ke pemasok
c. Membuang obat tersebut dengan benar
d. Menjual obat tersebut dengan harga yang lebih murah
Jawaban: c
32. Apa yang dimaksud dengan "pelabelan obat" di rumah sakit?
a. Proses pemberian label pada obat yang akan diberikan kepada pasien
b. Proses mengganti label obat yang rusak
c. Proses memeriksa kesesuaian label obat dengan resep
d. Proses memberikan informasi label obat kepada pasien
Jawaban: a
33. Apa yang harus dilakukan jika pasien mengalami efek samping obat yang serius?
a. Menghentikan penggunaan obat tersebut secara langsung
b. Memberikan obat antialergi kepada pasien
c. Melakukan pemeriksaan laboratorium tambahan pada pasien
d. Melaporkan efek samping tersebut kepada dokter dan otoritas yang berwenang
Jawaban: d
34. Apa yang dimaksud dengan "alat bantu pengambilan keputusan" di farmasi rumah sakit?
a. Perangkat untuk mengukur dosis obat secara akurat
b. Perangkat untuk memeriksa tanggal kadaluwarsa obat
c. Perangkat untuk menentukan dosis obat sesuai dengan berat badan pasien
d. Perangkat untuk membantu farmasis dalam memilih obat yang sesuai untuk pasien
Jawaban: d
35. Apa yang termasuk dalam prosedur farmasis dalam penanganan pasien geriatrik?
a. Menyesuaikan dosis obat sesuai dengan kondisi pasien
b. Memberikan obat yang lebih murah kepada pasien
c. Menjalani tes laboratorium tambahan secara rutin
d. Mengganti obat yang sedang digunakan dengan obat yang lebih kuat
Jawaban: a
36. Apa yang dimaksud dengan "Formularium Terapeutik" di rumah sakit?
a. Daftar obat yang tersedia di apotek rumah sakit
b. Daftar obat yang dapat diresepkan oleh dokter umum
c. Daftar obat yang dilarang digunakan di rumah sakit
d. Daftar obat yang direkomendasikan untuk penggunaan di rumah sakit
Jawaban: d
37. Apa yang harus dilakukan jika terjadi kehilangan obat di rumah sakit?
a. Membeli obat baru dengan biaya rumah sakit
b. Mengganti obat yang hilang dengan obat yang sejenis
c. Melaporkan kehilangan obat kepada atasan dan pihak yang berwenang
d. Menuduh orang lain atas kehilangan obat tersebut
Jawaban: c
38. Apa yang dimaksud dengan "pemantauan obat" di farmasi rumah sakit?
a. Proses memantau penggunaan obat oleh pasien secara teratur
b. Proses memantau harga obat di pasar
c. Proses memantau efektivitas obat pada pasien
d. Proses memantau persediaan obat di apotek rumah sakit
Jawaban: a
39. Apa yang harus dilakukan jika terdapat obat yang telah kadaluwarsa di stok apotek rumah sakit?
a. Menggunakan obat tersebut dengan hati-hati
b. Membuang obat tersebut dengan benar
c. Menjual obat tersebut dengan harga yang lebih murah
d. Mengembalikan obat tersebut ke pemasok
Jawaban: b
40. Apa yang dimaksud dengan "obat generik" di rumah sakit?
a. Obat yang hanya dapat dipesan oleh farmasis
b. Obat yang hanya dapat digunakan oleh pasien dengan kondisi khusus
c. Obat yang memiliki efek samping minimal
d. Obat yang memiliki bahan aktif yang sama dengan obat merk
Jawaban: d
41. Apa yang termasuk dalam prosedur farmasis dalam pemberian obat injeksi?
a. Mengatur jadwal pemberian obat injeksi
b. Menyiapkan obat injeksi sesuai dengan dosis yang diresepkan
c. Memberikan informasi tentang teknik penyuntikan obat kepada pasien
d. Memeriksa riwayat alergi pasien terhadap obat injeksi
Jawaban: b
42. Apa yang dimaksud dengan "obat berbasis bukti" di rumah sakit?
a. Obat yang telah melalui uji klinis dan terbukti efektif
b. Obat yang hanya dapat digunakan oleh dokter spesialis
c. Obat yang hanya diberikan kepada pasien dengan kondisi kritis
d. Obat yang hanya tersedia dalam bentuk pil
Jawaban: a
43. Apa yang harus dilakukan jika pasien membutuhkan obat yang tidak terdaftar di apotek rumah sakit?
a. Membeli obat tersebut dari apotek luar
b. Mengganti obat tersebut dengan obat yang sejenis
c. Memeriksa ketersediaan obat di rumah sakit lain
d. Membuat permintaan khusus kepada pemasok obat
Jawaban: d
44. Apa yang dimaksud dengan "penyuluhan obat" di rumah sakit?
a. Proses memberikan informasi kepada pasien tentang penggunaan obat
b. Proses penjualan obat kepada pasien di apotek
c. Proses promosi obat kepada dokter dan tenaga medis di rumah sakit
d. Proses pembuatan brosur tentang obat yang tersedia di rumah sakit
Jawaban: a
45. Apa yang harus dilakukan jika pasien menolak untuk mengonsumsi obat yang diresepkan?
a. Memaksa pasien untuk mengonsumsi obat tersebut
b. Memberikan obat yang lebih kuat kepada pasien
c. Mencari alternatif obat yang dapat diterima oleh pasien
d. Tidak memberikan obat kepada pasien
Jawaban: c
46. Apa yang dimaksud dengan "klasifikasi obat" di rumah sakit?
a. Proses pengelompokan obat berdasarkan tujuan penggunaannya
b. Proses penentuan harga jual obat di apotek rumah sakit
c. Proses pemberian label pada obat yang akan diberikan kepada pasien
d. Proses penentuan dosis obat untuk pasien
Jawaban: a
47. Apa yang termasuk dalam prosedur farmasis dalam pemantauan interaksi obat?
a. Mencatat riwayat alergi obat pasien
b. Memberikan obat antialergi kepada pasien secara profilaksis
c. Memeriksa resep obat pasien secara keseluruhan
d. Melakukan pemeriksaan laboratorium tambahan pada pasien
Jawaban: c
48. Apa yang harus dilakukan jika terjadi kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien?
a. Mengabaikan kesalahan tersebut dan melanjutkan pemberian obat
b. Melaporkan kesalahan tersebut kepada atasan dan pasien
c. Mengganti obat yang salah dengan obat yang sebenarnya
d. Menutupi kesalahan tersebut agar tidak terdeteksi
Jawaban: b
49. Apa yang dimaksud dengan "penjaminan mutu obat" di rumah sakit?
a. Proses memastikan kualitas obat sebelum digunakan
b. Proses memantau efektivitas obat pada pasien secara berkala
c. Proses mengganti obat yang tidak berkualitas dengan obat yang lebih baik
d. Proses memberikan garansi pengembalian obat yang rusak
Jawaban: a
50. Apa yang harus dilakukan jika pasien mengalami reaksi alergi setelah menggunakan obat?
a. Memberikan obat antialergi kepada pasien
b. Menghentikan penggunaan obat tersebut secara langsung
c. Melakukan pemeriksaan laboratorium tambahan pada pasien
d. Melaporkan reaksi alergi tersebut kepada dokter dan otoritas yang berwenang
Jawaban: b